Rasa Hormat yang Dipaksa

Mungkin isi dari postingku kali ini sudah tercermin pada judul.

Bagiku inilah masalah utama yang ada di mahasiswa di Indonesia. Secara wajar yang namanya rasa hormat harus terbentuk karena kita benar-benar merasakan wibawa yang tinggi dari orang lain. Sehingga rasa hormat yang didapat bukanlah "Rasa Hormat yang Dipakasa".

Hampir semua perguruan tinggi di Indonesia menerapkan sistem "Rasa Hormat yang Dipaksa".  Mungkin hal ini ditujukan agar para mahasiswa yang baru masuk memiliki rasa hormat yang instan terhadap mahasiswa yang sudah lebih lama berada di perguruan tinggi tersebut.


Di setiap perguruan tinggi negeri pasti punya strategi masing-masing dalam menumbuhkan rasa hormat yang instan ini. Padahal kita tahu bahwa semua yang instan di dunia ini pasti memiliki efek samping yang buruk. Misalnya mie instan, jika kita terlalu banyak mengkonsumsi mie instan ini, kita bisa kena usus buntu, dan bisa juga menyebabkan berkurangnya kecerdasan kita. Apalagi kalau kita mengkonsumsinya secara terus-menerus, hal ini mungkin bisa membunuh kita.

Hal yang sama bisa terjadi pada mahasiswa di Indonesia ini. Untuk mendapatkan rasa hormat yang berlebih banyak cara instan yang secara sistematis telah disusun oleh mahasiswa kuno dalam memberi sugesti yang mereka (mahasiswa kuno red) pikir benar. Kesalahan akan selalu benar bagi mereka yang memiliki kedudukan lebih daripada para mahasiswa newbie. Semua newbie-newbie  digiring agar menjadi apa yang mereka mau.

Sekali lagi suatu "Rasa Hormat yang Dipaksa" pasti menghasilkan suatu keburukan. Jadi mungkin ketika para newbie bertemu dengan para senior hanyalah rasa takut yang ada diantara. Dan yang saya harapkan jika perguruan tinggi saya tidak melakukan hal-hal seperti itu. Terlebih lagi semoga jurusan saya tidak akan ada lagi hal-hal yang seperti itu.