About Me

Foto saya
I feel something is weird. Something is obsessing me. I like this, but I hate this.

Senin, 12 Desember 2011

Jika Aku Menjadi Pengader


Di Indonesia pengaderan memang tidak dapat dipisahkan dari yang namanya mahasiswa. Di mana setelah menjadi seorang mahasiswa akan menerima pengaderan ini. Pengaderan ini sendiri “diharapkan” akan memberikan dampak yang baik bagi mahasiswa-mahasiswa baru. Namun masih banyak pengaderan di Indonesia ini yang disalahgunakan. Misalnya, pengaderan ini menjadi sarana beberapa pihak dalam memenuhi kebutuhan batiniahnya. Kebutuhan batiniah yang dimaksud ini adalah membalaskan apa yang telah mereka dapatkan di hari lalu pada adik-adiknya
. Sehingga yang didapatkan hanyalah rasa puas yang dimiliki para mahasiswa terdahulu dan rasa takut yang dimiliki oleh mahasiswa baru. Nah , karena yang dipikirkan di sini adalah untuk kepuasan hati mereka, mereka akan memperlakukan sistem yang sama saat dahulu. Di mana dahulu mereka mendapatkan perlakuan yang sama persis dengan apa yang mereka lakukan pada para newbie . Atau bahkan mereka bisa melakukan hal yang lebih kejam demi memenuhi hasrat mereka itu. Ironisnya sistem yang kita bicarakan ini sudah mendarah daging dari masa yang lalu. Di mana pasti akan terus menerus teruang bagaikan lingkaran setan. Sehingga hal ini bisa saja terjadi sampai selamanya.

Di sini penulis beropini jika saya bisa merubah jalan pikir para pelaku kekerasan mental ini, maka aku akan membuat sistem baru yang lebih baik, efektif dan efisien. Di mana sistem yang akan ditawarkan ini akan lebih mengena dan tanpa upaya untuk membunuh mental para mahasiswa baru. Serta lebih dapat membangun kekompakan dan meningkatkan intelegensi para mahasiswa baru ini.

Pertama dan paling utama serta yang terakhir atau satu-satunya yang bisa saya berikan sebagai pengader adalah sistem percabangan dan  perulangan. Dalam sistem saya ini para pengader akan memberikan perhatian penuh pada para mahasiswa baru. Caranya? Saya akan memecah para mahasiswa baru ini menjadi beberapa kelompok-kelompok kecil. Kemudian saya akan menyuruh setiap anggota dari kelompok ini untuk mengenal anggota lainnya sambil bertukar data tentang diri sendiri. Kemudian untuk lebih meningkatkan intelegensi dan kekompakan, maka para pengader akan memberikan studi kasus atau soal-soal yang harus dikerjakan secara berkelompok. Dan kedua hal ini harus dilakukan tiap minggunya. Di mana setelah melakukan kedua hal ini baru para pengader melakukan tes tentang pengenalannya dan soal tadi. Setelah itu dari mahasiswa baru ini membentuk kelompok baru lagi yang angotanya tidak boleh sama dengan kelompok sebelumnya dan melakukan dua hal tadi. Percabangan ini terus dilakukan berulang-ulang dan secara kontinu. Kemudian pada akhirnya setelah semua sudah saling mengenal, baru para mahasiswa baru ini diberikan semacam simulasi total yang harus dipecahkan secara bersama oleh satu angkatan ini.

Bukankah hal di atas  lebih dapat meningkatkan kemampuan individu dan kekompakan para mahasiswa? Saya harap ide saya ini bisa dipertimbangkan oleh para pembaca yang mungkin juga adalah seorang pengader-pengader yang bijaksana.

5 komentar: